PENINGKATAN UMUR PANEN GENERASI S2 HASIL PERSILANGAN OKRA (Abelmoschus esculentus (L). Moench)
Rahmi Aprilia Adianto, P.K. Dewi Hayati*), Yusniwati
Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manih 25163,
Padang, Sumatera Barat Indonesia
Korespondensi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Diterima / Disetujui
ABSTRACT
Okra merupakan tanaman pangan fungsional dari golongan sayuran yang tidak hanya memiliki zat-zat gizi namun juga mengandung banyak manfaat untuk kesehatan. Kultivar okra lokal yang sudah lebih dulu dikenal di Indonesia yaitu okra merah dan okra hijau memiliki umur panen yang singkat sehingga produksi buahnya kecil. Jika buah dipanen terlambat, maka buah okra menjadi keras sehingga kurang diminati untuk dikonsumsi. Peningkatan umur panen okra melalui persilangan okra introduksi Ve022 dan B291, masing- masing dengan okra hijau dan okra merah diharapkan dapat menghasilkan kultivar yang memiliki umur panen lebih lama. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen tanpa ulangan menggunakan 10 genotipe okra generasi S2 yang diperoleh dari selfing generasi F2 yang ditanam pada bedengan dengan jarak tanam 60x40 cm. Tanaman yang dipilih adalah tanaman dengan umur panen 8 dan 9 Hari Setelah Antesis (HSA). Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan umur panen menjadi 8, 9 dan 10 HSA, berturut-turut sebanyak 45%, 48% dan 7%, mengindikasikan terjadinya peningkatan ukuran panjang, diameter dan bobot buah okra.
Key words : selfing, introduksi, tekstur buah
Full Article (Download)