
Padang, 30 Juli 2025 – Fakultas Pertanian Universitas Andalas menjadi tuan rumah kegiatan Diskusi Panel Roadmap Pengembangan Kopi sebagai Komoditas Unggulan dan Berkelanjutan Sumatera Barat yang diselenggarakan pada Rabu, 30 Juli 2025, bertempat di Balai Sidang Prof. Jurnalis Kamil, Padang. Acara ini berlangsung dari pukul 08.30 hingga 16.00 WIB dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, kelompok tani hutan sosial (KUPS), serta lembaga pendukung lainnya.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian FGD yang telah digagas sejak tahun 2023 oleh WRI Indonesia bersama DEKOPI Sumatera Barat, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas, dalam upaya memfasilitasi pengembangan kopi Sumatera Barat secara berkelanjutan.

Dalam sambutannya sekaligus membuka acara, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Andalas Prof. Dr. Ir. Indra Dwipa, M.S , menyampaikan pentingnya peran komoditas kopi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. "Kopi saat ini menjadi salah satu pendorong utama ekonomi Sumatera Barat. Kita bisa melihat contoh keberhasilan seperti Solok Radjo di Alahan Panjang yang telah menembus pasar internasional. Potensi geografis kita sangat mendukung, dengan dataran tinggi di Solok, Agam, Pasaman, Tanah Datar, hingga Limapuluh Kota," ujarnya.
Namun demikian, ia juga menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi, mulai dari produktivitas yang rendah, mutu pascapanen yang belum konsisten, rantai nilai yang belum efisien, hingga terbatasnya akses terhadap pembiayaan dan teknologi.
Dekan Fakultas Pertanian menggarisbawahi pentingnya keberadaan Roadmap Pengembangan Kopi Sumatera Barat sebagai panduan arah pembangunan kopi yang strategis dan berkelanjutan. Dalam roadmap tersebut, ditawarkan lima pilar utama, yakni:
- Ekstensifikasi produksi
- Intensifikasi produks
- Mobilisasi pasar domestik dan hilirisasi
- Reduksi emisi gas rumah kaca
- Adaptasi terhadap perubahan iklim
Selain itu, disoroti pula langkah-langkah teknis yang mendukung pilar tersebut, seperti penggunaan bibit unggul, pelatihan praktik pertanian baik (GAP), pengembangan pascapanen dan unit hilirisasi, serta strategi pemasaran dan branding kopi sebagai produk single origin dengan identitas geografis yang kuat.


Adapun tujuan utama diskusi panel ini meliputi:
- Penyampaian hasil akhir dokumen roadmap yang telah dikembangkan secara multipihak sejak 2023 hingga 2025,
- Mendorong kolaborasi lintas sektor dalam implementasi roadmap dari sisi kebijakan, program, pendanaan, hingga pelibatan masyarakat,
- Penguatan posisi petani dan KUPS dalam rantai nilai kopi melalui sinergi kelembagaan, pembangunan ekosistem usaha, serta penyelarasan arah pembangunan daerah.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi para pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyumbangkan gagasan, menyepakati strategi, serta membangun komitmen jangka panjang demi mewujudkan pengembangan kopi Sumatera Barat yang unggul, inklusif, dan berkelanjutan.

