Oktober 2025 - Fakultas Pertanian Universitas Andalas
31 Oktober 2025 In News

Padang, 29 Oktober 2025 — Fakultas Pertanian Universitas Andalas (UNAND) menjalin kerja sama internasional dengan Fakultas Pertanian Universiti Putra Malaysia (UPM) melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) yang dilaksanakan pada Rabu, 29 Oktober 2025, bertempat di Ruang Dekan Fakultas Pertanian UNAND, Kampus Limau Manis, Padang.

Turut hadir dalam kegiatan ini Manajer SDM, TI, Kerjasama dan Hubungan Alumni Fakultas Pertanian UNAND serta perwakilan dari Program Studi Agribisnis, yang menjadi pelaksana utama kerja sama ini.

Penandatanganan MoA ini dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Indra Dwipa, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian UNAND , Dr. Zednita Azriani, S.P., M.Si., selaku Ketua Program Studi Agribisnis dan Assoc. Prof. Dr. Nolila Mohd Nawi, selaku Head of Department of Agribusiness and Bioresource Economics, Faculty of Agriculture, Universiti Putra Malaysia.

Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi akademik antara kedua fakultas melalui berbagai kegiatan seperti program creadit earning, kolaborasi penelitian, pertukaran dosen dan praktisi, serta penyelenggaraan kegiatan akademik bersama seperti seminar, lokakarya, dan konferensi ilmiah.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Fakultas Pertanian Unand dan UPM dapat terus berinovasi dalam pengembangan akademik dan penelitian yang berdampak bagi kemajuan pertanian.

 

27 Oktober 2025 In News

Sarjana pertanian harus mampu beradaptasi terhadap perubaĥan teknologi terutama adaptasi pada digitalisasi. Hal ini terungkap dalam Bincang Alumni Sesi IV bertema “Sarjana Pertanian Bisa Jadi Apa?”. Kegiatan yang digelar pada Jumat, 24 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB di Green Studio FPUA dan disiarkan langsung melalui Faperta Unand TV. Diskusi ini menghadirkan empat narasumber lintas profesi yaitu Dr. Ir. Munzir Busniah , M.Si. (Dosen Fakultas Pertanian Unand), Didi Al Amin, S.P. (Wali Nagari Panti Selatan), Rio, S.P. (Direktur PT. Huma Inovasi Indonesia), dan Arif Zulpriansyah Srg, S.P. (Founder Agraris Indonesia Grup). Empat narasumber tersebut dihadirkan untuk menunjukkan bahwa lulusan pertanian memiliki jalan karier yang luas dan bisa jadi apa saja. Acara dipandu oleh Dr. Ami Sukma Utari, yang menjaga alur diskusi tetap cair dan inspiratif.

Sebagai pembuka, Dr. Munzir Busniah, M.Si. menegaskan bahwa kunci utama menghadapi masa depan adalah kemampuan beradaptasi. “Komunikasi itu penting, dan medianya sekarang sangat beragam. Sarjana pertanian bisa jadi apa saja, asalkan mampu membaca zaman,” ujarnya. Ia juga mengajak mahasiswa untuk berani memulai dari hal kecil, termasuk memanfaatkan platform digital. “Kalau kalian suka menanam, meneliti, atau punya hobi apapun, terutama yang berkaitan dengan pertanian, dokumentasikan. Upload di media sosial. Tunjukkan karyamu. Indonesia butuh petani modern, dan peluangnya sangat besar,” sambungnya.

Didi Al Amin, membagikan refleksi tentang perjalanannya sebagai Wali Nagari. Ia menyampaikan bahwa bangku kuliah banyak membentuk karakternya dalam memimpin dan berinteraksi dengan masyarakat. “Masa kuliah itulah yang membentuk saya hari ini. Mau jadi apa pun nanti, itu pilihan hidup. Tapi berdirilah bersama masyarakat yang tidak semuanya sarjana, supaya kita paham benar apa hakikat seorang sarjana dan bagaimana seharusnya kita memberi manfaat.”ujarnya

Senada dengan itu, Rio, yang kini memimpin PT. Huma Inovasi Indonesia, menekankan pentingnya kepedulian sosial dimana pun alumni berada. “Dulu saya aktif berorganisasi dan belajar peka terhadap lingkungan. Ternyata itu sangat terpakai hari ini,” ujarnya.

Melengkapi perspektif wirausaha, Arif Zulpriansyah Srg, Founder Agraris Indonesia Grup, menegaskan bahwa kekuatan jaringan dan pengembangan diri adalah modal utama sarjana pertanian. “Optimis itu wajib, tapi tidak cukup. Bekali diri dengan karakter, public speaking, mental yang kuat, dan skill yang relevan. Perbanyak jaringan, karena teman-teman kalian hari ini akan menjadi pemimpin di tempatnya masing-masing.”katanya

Sesi ini menghadirkan benang merah yang sama, yaitu sarjana pertanian tidak dibatasi profesi, tetapi justru dibekali fondasi ilmu, logika berpikir, serta kepekaan sosial yang dapat dibawa ke berbagai bidang, mulai dari dari akademik, pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, hingga agribisnis. Pesannya jelas, apa pun jalan yang dipilih, jadilah sarjana yang adaptif, berkarakter, dan memberi manfaat bagi sesama. (humas/am*)

21 Oktober 2025 In News

 

Perubahan wajah pertanian Indonesia tidak hanya lahir dari laboratorium atau kebijakan, tetapi juga dari keberanian individu yang mengubah lahan menjadi sumber nilai dan peluang usaha. Semangat inilah yang mengalir dalam Bincang Alumni Sesi III dengan tema “Dari Lahan ke Pasar: Perjalanan Alumni Menjadi Agripreneur Tangguh”, yang digelar pada Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB di Green Studio FPUA serta disiarkan langsung melalui Zoom dan YouTube Faperta Unand TV.

Acara ini menghadirkan tiga figur alumni inspiratif yang membuktikan bahwa pertanian adalah lahan luas bagi kreativitas dan inovasi, yaitu Ferdhinal Asful, M.Si. (Dosen FPUA dan penggerak socioentrepreneurship), Zulfa Erianti, S.TP. (Instruktur Boga dan Wirausaha Kuliner), serta Alghany Perdana Arsyadi (Entrepreneur Kepiting Bakau Modern). Diskusi dipandu oleh Cindy Paloma, M.Si., yang membawa percakapan mengalir santai namun penuh makna.

“Ijazah itu hanya menandakan kita pernah sekolah. Tapi bukan itu yang menentukan cara kita berpikir" ujar ujar Ferdhinal Asful. Dia menambahkan, kemandirian, keberanian berinovasi, dan kemauan memberi manfaat adalah hal yang membentuk seorang agripreneur sejati. Menurutnya, di pertanian, banyak ide bisa tumbuh kalau kita mau melihat lahan sebagai sumber inspirasi, bukan sekadar tempat bekerja..

Sementara itu, Zulfa Erianti, yang aktif sebagai wirausaha kuliner dan pelatih boga, menekankan bahwa perjalanan menjadi pengusaha tangguh penuh dengan dinamika. “Sukses itu bukan soal seberapa besar keuntungan, tapi seberapa besar manfaat yang bisa kita berikan untuk orang lain,” katanya.
Dia mengungkapkan UMKM yang kuat tidak lahir dalam semalam. Ada keberanian untuk jatuh dan bangkit, serta kesabaran untuk terus belajar dari setiap proses.

Senada dengan itu, Alghany Perdana Arsyadi, alumni muda yang sukses mengembangkan bisnis kepiting bakau modern, menuturkan bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar untuk menghasilkan nilai ekonomi sekaligus memberi dampak sosial. “Jangan mati sebelum bermanfaat. Usaha di dunia pertanian itu bukan hanya sumber penghasilan, tapi juga sarana berbagi manfaat. Kalau dikelola dengan ilmu dan hati, usaha kita bisa menghidupi diri sekaligus membuka peluang bagi banyak orang.” ujarnya

Melalui sesi ini, para narasumber mengajak mahasiswa dan alumni muda untuk tidak ragu memulai langkah kecil dalam berwirausaha. Menjadi agripreneur berarti berani berpikir kreatif, bekerja keras, dan menjadikan pertanian sebagai ruang inovasi yang bernilai dan berdampak bagi masyarakat. (humas/am*)

15 Oktober 2025 In News

Padang, 14 Oktober 2025 – Fakultas Pertanian Universitas Andalas (UNAND) dan Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti (UNES) sepakat menjalin kerja sama strategis melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai 2 Dekanat Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Selasa (14/10).

Dalam kesempatan tersebut, kedua pihak membahas tindak lanjut kerja sama yang akan difokuskan pada berbagai program bersama, seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, riset kolaboratif, kegiatan akademik bersama, serta pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.

Penandatanganan MoU dan PKS dilakukan secara resmi oleh kedua dekan dan disaksikan oleh seluruh peserta yang hadir. Acara kemudian diakhiri dengan sesi dokumentasi dan ramah tamah, yang menandai komitmen kedua institusi untuk terus memperkuat jejaring dan sinergi dalam bidang pertanian di Sumatera Barat.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Fakultas Pertanian UNAND dan Fakultas Pertanian UNES dapat saling berbagi pengalaman, sumber daya, dan inovasi untuk mendukung pengembangan ilmu pertanian yang berkelanjutan serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan sektor pertanian di Indonesia.