Senin, 27 Oktober 2025 08:48

Bincang Alumni Sesi IV : Sarjana Pertanian Bisa Jadi Apa?

Sarjana pertanian harus mampu beradaptasi terhadap perubaĥan teknologi terutama adaptasi pada digitalisasi. Hal ini terungkap dalam Bincang Alumni Sesi IV bertema “Sarjana Pertanian Bisa Jadi Apa?”. Kegiatan yang digelar pada Jumat, 24 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB di Green Studio FPUA dan disiarkan langsung melalui Faperta Unand TV. Diskusi ini menghadirkan empat narasumber lintas profesi yaitu Dr. Ir. Munzir Busniah , M.Si. (Dosen Fakultas Pertanian Unand), Didi Al Amin, S.P. (Wali Nagari Panti Selatan), Rio, S.P. (Direktur PT. Huma Inovasi Indonesia), dan Arif Zulpriansyah Srg, S.P. (Founder Agraris Indonesia Grup). Empat narasumber tersebut dihadirkan untuk menunjukkan bahwa lulusan pertanian memiliki jalan karier yang luas dan bisa jadi apa saja. Acara dipandu oleh Dr. Ami Sukma Utari, yang menjaga alur diskusi tetap cair dan inspiratif.

Sebagai pembuka, Dr. Munzir Busniah, M.Si. menegaskan bahwa kunci utama menghadapi masa depan adalah kemampuan beradaptasi. “Komunikasi itu penting, dan medianya sekarang sangat beragam. Sarjana pertanian bisa jadi apa saja, asalkan mampu membaca zaman,” ujarnya. Ia juga mengajak mahasiswa untuk berani memulai dari hal kecil, termasuk memanfaatkan platform digital. “Kalau kalian suka menanam, meneliti, atau punya hobi apapun, terutama yang berkaitan dengan pertanian, dokumentasikan. Upload di media sosial. Tunjukkan karyamu. Indonesia butuh petani modern, dan peluangnya sangat besar,” sambungnya.

Didi Al Amin, membagikan refleksi tentang perjalanannya sebagai Wali Nagari. Ia menyampaikan bahwa bangku kuliah banyak membentuk karakternya dalam memimpin dan berinteraksi dengan masyarakat. “Masa kuliah itulah yang membentuk saya hari ini. Mau jadi apa pun nanti, itu pilihan hidup. Tapi berdirilah bersama masyarakat yang tidak semuanya sarjana, supaya kita paham benar apa hakikat seorang sarjana dan bagaimana seharusnya kita memberi manfaat.”ujarnya

Senada dengan itu, Rio, yang kini memimpin PT. Huma Inovasi Indonesia, menekankan pentingnya kepedulian sosial dimana pun alumni berada. “Dulu saya aktif berorganisasi dan belajar peka terhadap lingkungan. Ternyata itu sangat terpakai hari ini,” ujarnya.

Melengkapi perspektif wirausaha, Arif Zulpriansyah Srg, Founder Agraris Indonesia Grup, menegaskan bahwa kekuatan jaringan dan pengembangan diri adalah modal utama sarjana pertanian. “Optimis itu wajib, tapi tidak cukup. Bekali diri dengan karakter, public speaking, mental yang kuat, dan skill yang relevan. Perbanyak jaringan, karena teman-teman kalian hari ini akan menjadi pemimpin di tempatnya masing-masing.”katanya

Sesi ini menghadirkan benang merah yang sama, yaitu sarjana pertanian tidak dibatasi profesi, tetapi justru dibekali fondasi ilmu, logika berpikir, serta kepekaan sosial yang dapat dibawa ke berbagai bidang, mulai dari dari akademik, pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, hingga agribisnis. Pesannya jelas, apa pun jalan yang dipilih, jadilah sarjana yang adaptif, berkarakter, dan memberi manfaat bagi sesama. (humas/am*)

Read 80 times