

Perubahan wajah pertanian Indonesia tidak hanya lahir dari laboratorium atau kebijakan, tetapi juga dari keberanian individu yang mengubah lahan menjadi sumber nilai dan peluang usaha. Semangat inilah yang mengalir dalam Bincang Alumni Sesi III dengan tema “Dari Lahan ke Pasar: Perjalanan Alumni Menjadi Agripreneur Tangguh”, yang digelar pada Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB di Green Studio FPUA serta disiarkan langsung melalui Zoom dan YouTube Faperta Unand TV.
Acara ini menghadirkan tiga figur alumni inspiratif yang membuktikan bahwa pertanian adalah lahan luas bagi kreativitas dan inovasi, yaitu Ferdhinal Asful, M.Si. (Dosen FPUA dan penggerak socioentrepreneurship), Zulfa Erianti, S.TP. (Instruktur Boga dan Wirausaha Kuliner), serta Alghany Perdana Arsyadi (Entrepreneur Kepiting Bakau Modern). Diskusi dipandu oleh Cindy Paloma, M.Si., yang membawa percakapan mengalir santai namun penuh makna.
“Ijazah itu hanya menandakan kita pernah sekolah. Tapi bukan itu yang menentukan cara kita berpikir" ujar ujar Ferdhinal Asful. Dia menambahkan, kemandirian, keberanian berinovasi, dan kemauan memberi manfaat adalah hal yang membentuk seorang agripreneur sejati. Menurutnya, di pertanian, banyak ide bisa tumbuh kalau kita mau melihat lahan sebagai sumber inspirasi, bukan sekadar tempat bekerja..
Sementara itu, Zulfa Erianti, yang aktif sebagai wirausaha kuliner dan pelatih boga, menekankan bahwa perjalanan menjadi pengusaha tangguh penuh dengan dinamika. “Sukses itu bukan soal seberapa besar keuntungan, tapi seberapa besar manfaat yang bisa kita berikan untuk orang lain,” katanya.
Dia mengungkapkan UMKM yang kuat tidak lahir dalam semalam. Ada keberanian untuk jatuh dan bangkit, serta kesabaran untuk terus belajar dari setiap proses.
Senada dengan itu, Alghany Perdana Arsyadi, alumni muda yang sukses mengembangkan bisnis kepiting bakau modern, menuturkan bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar untuk menghasilkan nilai ekonomi sekaligus memberi dampak sosial. “Jangan mati sebelum bermanfaat. Usaha di dunia pertanian itu bukan hanya sumber penghasilan, tapi juga sarana berbagi manfaat. Kalau dikelola dengan ilmu dan hati, usaha kita bisa menghidupi diri sekaligus membuka peluang bagi banyak orang.” ujarnya
Melalui sesi ini, para narasumber mengajak mahasiswa dan alumni muda untuk tidak ragu memulai langkah kecil dalam berwirausaha. Menjadi agripreneur berarti berani berpikir kreatif, bekerja keras, dan menjadikan pertanian sebagai ruang inovasi yang bernilai dan berdampak bagi masyarakat. (humas/am*)