

Sebagai penutup rangkaian Bincang Alumni Dies Natalis ke-71 Fakultas Pertanian Universitas Andalas, digelar Sesi V dengan tema “Sharing Pengalaman Mantan Dekan: Demi Kejayaan Faperta” pada Jumat, 31 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB, bertempat di Green Studio FPUA dan disiarkan secara daring melalui Zoom dan YouTube Unand TV.
Sesi ini menghadirkan dua sosok pemimpin inspiratif yang telah menorehkan sejarah panjang bagi Fakultas Pertanian, yaitu Prof. Ir. Ardi, M.Sc., Dekan FPUA dua periode (2008–2012 dan 2013–2017), serta Dr. Ir. Munzir Busniah, M.Si., Dekan FPUA periode 2017–2021. Acara dipandu dengan santai oleh Lailatun Najmi, M.Si., yang membuka dan menutup sesi dengan pantun segar, menciptakan suasana diskusi yang santai namun sarat makna.
Dalam perbincangan tersebut, kedua mantan dekan berbagi refleksi dan pengalaman tentang perjalanan panjang mereka memimpin FPUA, mulai dari masa pembenahan kelembagaan hingga memperluas reputasi akademik dan jejaring internasional.
Sebagai pembicara pertama, Prof. Ir. Ardi, M.Sc. menyampaikan pentingnya keberanian dan kesiapan mahasiswa untuk menghadapi dunia yang semakin terbuka dan kompetitif.
“Mahasiswa harus berani memanfaatkan setiap kesempatan yang ada,” ujar Prof. Ardi. “Kampus sudah membuka banyak ruang untuk berkembang, tinggal bagaimana kita menjemput peluang itu dengan keberanian, keterbukaan, dan semangat belajar yang tinggi. Dunia sekarang luas, dan siapa pun yang mau berusaha akan menemukan jalannya.”
Sebagai sosok yang banyak berperan dalam memperluas jejaring internasional FPUA dan menjadi visiting professor di beberapa universitas luar negeri, Prof. Ardi juga menitipkan pesan kehidupan yang penuh makna.
“Setiap kita punya tujuan hidup. Kita harus bertekad untuk mencapainya, mulai dengan bismillah, berbuat maksimal sesuai kapasitas kita. Mudah-mudahan dari situ lahir kejayaan, untuk diri sendiri, kampus, bangsa, dan tentu untuk petani, karena kita berasal dari Fakultas Pertanian.”
Sementara itu, Dr. Ir. Munzir Busniah, M.Si., yang dikenal sebagai dekan visioner dan berkomitmen tinggi terhadap pengembangan kewirausahaan serta kelembagaan akademik, menekankan pentingnya etos kerja yang tulus dan konsisten.
“Kita harus bekerja maksimal semampu kita,” ujarnya. “Berikan yang terbaik, lakukan dengan sebaik-baiknya, dan tentu saja, bekerja seikhlas dan setulusnya demi kebaikan kita bersama.”
Lebih lanjut, Dr. Munzir menegaskan bahwa kemajuan fakultas tidak hanya bergantung pada pimpinan, tetapi juga pada sinergi seluruh sivitas akademika, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga alumni.
“Fakultas ini bisa maju kalau semua bergerak bersama,” tuturnya. “Mahasiswa dengan semangat belajarnya, dosen dengan dedikasinya, dan alumni dengan kontribusinya di dunia kerja. Kalau masing-masing memberi yang terbaik dari perannya, maka kejayaan Faperta bukan sekadar harapan, tapi kenyataan.”
Menutup sesi, Dr. Munzir juga memberikan pesan reflektif bagi seluruh keluarga besar Fakultas Pertanian.
“Kita ini satu rumah besar. Apa pun posisi kita, baik mahasiswa, dosen, atau alumni, semuanya punya peran penting. Kalau kita bekerja dengan hati dan menjaga silaturahmi, insyaallah kejayaan Faperta akan terus berlanjut.”
Sesi terakhir Bincang Alumni ini menjadi penutup yang penuh makna, menghadirkan pesan kepemimpinan, ketulusan, dan inspirasi dari dua tokoh yang telah membangun fondasi kuat bagi Fakultas Pertanian Universitas Andalas.
Melalui pengalaman dan refleksi beliau, civitas akademika dan alumni FPUA diingatkan untuk terus menumbuhkan semangat kerja keras, integritas, dan kolaborasi demi kemajuan pertanian Indonesia.